- Mengalami nafas pendek terutama karena kegiatan fisik.
- Nafas mengeluarkan suara “ngik”.
- Mengalami dada sesak.
- Mengalami rasa yang tidak enak pada tenggorokan karena terdapat lendir pada paru-paru.
- Batu kronis yang dapat menghasilkan lendir atau dahak yang berwarna putih, kuning, atau kehijauan.
- Pada bibir dan kuku berubah warna menjadi biru.
- Sering mengalami infeksi pada sistem pernafasan.
- Mudah lelah.
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
- Terjadi pembengkakan pada mata kaki dan kaki.
- Terkena paparan asap rokokFaktor yang paling tinggi yang dapat meningkatkan resiko PPOK adalah merokok dalam jangka panjang. Semakin lama merokok maka semakin tinggi resiko terkena PPOK.
- Penderita asma dan merokokKombinasi dari asma dan merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya PPOK.
- Terkena paparan bahan kimia dan debuTerkena paparan asap kimia, uap, dan debu dalam waktu jangka panjang dapat menyebabkan paru-paru menjadi iritasi dan peradangan.
- Terkena paparan asap dari pembakaran bahan bakarSeseorang yang terkena paparan asap dari pembakaran bahan bakar untuk memasak di rumah yang memiliki ventilasi buruk beresiko lebih tinggi terkena PPOK.
- Faktor usiaPPOK biasanya menyerang ketika berusia lebih dari 40 tahun.
- Faktor genetik
- Terapi oksigenTerapi oksigen dibutuhkan ketika kadar oksigen dalam darah dibawah normal dengan cara memberikan oksigen tambahan ke paru-paru. Terapi oksigen dapat membantu meningkatkan kualitas hidup.
- Program rehabilitasi paru-paru
- Tindakan operasi mengurangi volume paru-paruDalam tindakan operasi ini, dokter bedah memotong jaringan paru-paru yang rusak. Tindakan ini memberikan ruangan yang lebih luas dirongga dada sehingga jaringan paru-paru yang sehat dapat memperluas dan diafragma dapat bekerja lebih efisien. Pada beberapa orang, tindakan ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang kelangsungan hidup.
- Tranplastasi paru-paruTransplantasi paru mungkin menjadi pilihan bagi beberapa orang-orang tertentu. Transplantasi dapat meningkatkan kemampuan untuk bernafas dan menjadi aktif. Namun transplantasi memiliki resiko signifikan seperti penolakan organ.
- BullectomyBullae adalah ruang udara besar di paru-paru. Bullae dapat menjadi besar dan menyebabkan masalah pernafasan. Dalam bullectomy Dokter menghilangkan bullae dari paru-paru untuk membantu meningkatkan aliran udara.
- Berkonsultasi dengan dokter untuk teknik pernafasan atau pengaturan nafas.
- Membersihkan saluran nafas. Pada PPOK lendir yang terbentuk dapat menyebabkan kesulitan nafas sehingga mengkonsumsi banyak air dan menggunakan humidifier dapat membantu melegakan nafas.
- Berolahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh serta memperkuat otot pernafasan secara keseluruhan. Berkonsultasilah dengan dokter untuk pilihan olahraga yang dapat dilakukan.
- Mengkonsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang tinggi nutrisi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menghindari asap dan polusi udara. Selain berhenti merokok, penting untuk menghindari asap rokok atau jenis polusi udara yang lain karena dapat memperparah kerusakan paru-paru.
- Berkonsultasilah dengan dokter secara rutin agar kondisi paru-paru dapat terpantau. Dan juga dapatkan vaksin untuk mencegah infeksi saluran nafas yang dapat terjadi seperti influenza.
- Mayo Clinic. (2017, 11 Agustus). COPD. Diperoleh 13 Desember 2017 dari: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/diagnosis-treatment/treatment/txc-20204923
- WebMD. COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease). Diperoleh 13 Desember 2017 dari: http://www.webmd.com/lung/copd/tc/chronic-obstructive-pulmonary-disease-copd-treatment-overview
- https://vivahealth.co.id/article/detail/12287/penyakit-paru-obstruktif-kronis
0 komentar:
Posting Komentar