Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada mata, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana organ mata ini bekerja. Mata merupakan bola yang dilindungi oleh membrane yang kuat. Pelindung bagian depan berwarna jernih dan melengkung. Sinar yang datang akan masuk melewati kornea dan kemudian sinar ini akan terus masuk menuju ruang anterior. Ruang ini berisi cairan yang disebut dengan aqueous humor. Sinar akan terus berjalan menuju pupil dan lensa mata. Akhirnya sinar akan masuk ke ruang berisi cairan lain di tengah mata dan kemudian ke retina. Retina akan merekam benda yang dilihat, kemudian merubahnya menjadi sinyal-sinyal linstrik yang kemudian dikirimkan ke otak untuk diterjemahkan oleh otak sehingga kita mengetahui benda apa yang kita lihat.
- GlaucomaOrang dengan diabetes memiliki 40% lebih besar kemungkinan menderita glaucoma daripada orang dengan kadar gula darah normal. Makin lama seseorang menderita diabetes, makin besar risikonya. Usiapun menjadi salah satu faktor resiko. Glaucoma disebabkan karena adanya tekanan pada bola mata.
- KatarakDiabetes dapat meningkatkan faktor resiko seseorang mengalami katarak sebesar 60%. Orang dengan diabetes juga cenderung mengalami katarak pada usia yang lebih muda.
- Pembengkakan pada pembuluh darah
- Kebocoran kecil yang terjadi karena kerusakan pembuluh darah
- Pendarahan kecil dari pembuluh darah yang rusak
- Kemungkinan dapat terjadi penyumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat menghalangi suplai darah dan oksigen ke bagian kecil pada retina.
- Terdapat pembuluh darah yang tidak normal yang tumbuh dari pembuluh darah yang rusak. Kondisi ini disebut sebagai retinopati proliferatif. Pembuluh darah yang baru tersebut halus dan mudah mengalami pendarahan.
- Terdapat bintik-bintik atau halangan gelap yang mengganggu penglihatan
- Penglihatan menjadi kabur
- Penglihatan menjadi terganggu
- Terdapat daerah gelap atau kosong pada penglihatan
- Terjadi kebutaan
- Durasi atau lama menderita diabetesSemakin lama menderita diabetes maka semakin tinggi resiko terjadinya diabetes retinopati. Diabetes retinopati pada umumnya mulai berkembang setelah 10-30 tahun menderita diabetes.
- Kadar gula darah yang tidak terkontrolHasil dari penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes dengan kadar gula darah tidak terkontrol akan dapat mengembangkan smeua komplikasi, termasuk retinopati. Namun seseorang dengan kadar gula yang terkontrol tetap memiliki resiko untuk menderita diabetes.
- Menderita tekanan darah tinggiJika Anda memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan resiko terjadinya retinopati.
- Menderita penyakit ginjalMemiliki penyakit ginjal yang disebabkan karena diabetes dapat memperparah terjadinya retinopati.
- KehamilanKehamilan dapat memperparah retinopati terutama jika kadar gula darah Anda tidak terkontrol.
- Faktor resikoPeningkatan resiko terjadinya diabetes retinopati dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok, kegemukan atau obesitas, dan kadar kolesterol yang tinggi.
- Mengontrol kadar gula darah.
- Mengkonsumsi secara rutin terapi pengobatan untuk mengontrol kadar gula darah sesuai anjuran Dokter.
- Mengatur pola makan menjadi lebih sehat.
- Mengontrol berat badan agar tetap normal.
- Mengontrol kadar kolesterol agar tetap normal.
- Mengontrol tekanan darah agar tetap normal.
- American Diabetes Association. (2013, 1 November). Eye Complications. Diperoleh 26 Januari 2018 dari: http://www.diabetes.org/living-with-diabetes/complications/eye-complications/
- Mayo Clinic. (2015, 20 Maret). Diabetic Retinopathy. Diperoleh 26 Januari 2018 dari: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-retinopathy/basics/treatment/con-20023311
- Patient. (2017, 30 Oktober). Diabetic Retinopathy. Diperoleh 26 januari 2018 dari: http://patient.info/health/diabetic-retinopathy-leaflet
0 komentar:
Posting Komentar