- Mengalami nyeri, sensasi seperti terbakar, mati rasa atau kesemutan
- Lebih sensitive untuk disentuh
- Ruam merah akan dimulai 1 hingga 5 hari setelah merasakan nyeri
- Ruam akan melepuh dan berisi cairan yang akan pecah dalam 7 hingga 10 hari. Ruam umumnya akan hilang dalam waktu 2 hingga 4 minggu.
- Gatal
- Demam
- Sakit kepala
- Lebih sensitive terhadap cahaya
- Tubuh terasa lemah
- Neuralgia postherpetik. Pada beberapa orang rasa nyeri pada herpes zoster dapat terus berlanjut setelah luka sembuh. Kondisi ini dikenal sebagai neuralgia postherpetik dan hal itu terjadi ketika serabut saraf yang rusak mengirim sinyal nyeri yang berlebihan dari kulit ke otak.
- Kehilangan penglihatan. Herpes zoster yang terjadi disekitar mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
- Gangguan saraf. Gangguan saraf dapat terjadi bergantung pada bagian saraf yang terkena. Herpes zoster dapat menyebabkan radang otak, kelumpuhan wajah, atau masalah pendengaran atau keseimbangan.
- Infeksi kulit. Jika luka lecet pada herpes zoster tidak diobati maka dapat menyebabkan terjadinya infeksi kulit
- Orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Herpes zoster paling sering dialami oleh orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini dikarenakan melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan resiko mengalami herpes zoster.
- Memiliki kondisi kesehatan tertentu. Penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS dan kanker dapat meningkatkan resiko terjadinya herpes zoster.
- Terapi pengobatan kanker yang sedang berlangsung seperti radiasi dan kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan dapat meningkatkan resiko mengalami herpes zoster.
- Mengkonsumsi obat tertentu
- Vaksin cacar airVaksin varicella sudah merupakan vaksin rutin yang dapat membantu mencegah cacar air. Vaksin ini juga dapat digunakan untuk orang dewasa yang tidak pernah menderita cacar air. Vaksin ini tidak dapat menjamin seseorang untuk tidak terkena cacar air, namun dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mengurangi keparahan penyakit.
- Vaksin herpes zosterVaksin herpes zoster terdapat dua macam yaitu Zostavax dan Shingrix. Zostavax telah disetujui oleh FDA pada tahun 2006 dan telah terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap herpes zoster selama sekitar lima tahun. Zostavax hanya dapat diberikan pada orang dengan usia dibawah 60 tahun. Shingrix disetujui oleh FDA pada tahun 2017 dan merupakan alternative pilihan lain dari zostavax. Penelitian menunjukkan bahwa Shingrix dapat memberikan perlindungan terhadap herpes zoster lebih dari lima tahun. Shingrix dapat diberikan untuk orang dengan usia lebih dari 50 tahun.
- Obat antiviral
- Obat untuk pereda nyeri
- Centers for Disease Control and Prevention. (2018, 25 Januari). Shingles (Herpes Zoster). Diperoleh 12 Maret 2018 dari: https://www.cdc.gov/shingles/vaccination.html
- Mayo Clinic. (2018, 09 Maret). Shingles. Diperoleh 12 Maret 2018 dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054
- Medscape. (2018, 06 Maret). Herpes Zoster. Diperoleh 12 Maret 2018 dari: https://emedicine.medscape.com/article/1132465-overview#a1
- https://vivahealth.co.id/article/detail/12310/herpes-zoster