Senin, 18 Desember 2017
Penyakit Menular Sexual (PMS) adalah sekelompok penyakit infeksi yang biasanya ditularkan melalui hubungan sexual ( Hubungan alat kelamin, kontak oral genital, ciuman, permainan sexual), sedangkan cara lain yaitu melalui transfusi darah, jarum suntik,ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, dll. Sumber penularan utama adalah wanita pekerja sexual. PMS dapat disebabkan oleh bakteri (paling sering), jamur, virus, protozoa, parasit.
MACAM PMS:
Penyebab Bakteri:
· Gonore
· Sifilis
· Uretritis Non Gonore ( UNG )
· Limfogranuloma Venereum ( LGV )
· Ulkus Mole
· Granuloma Inguinale
Penyebab Virus:
· Herpes Genitalis
· Hepatitis B/ C
· Moluscum Kontagiosum
· Kondiloma Akuminata
· AIDS
Penyebab Jamur:
· Kandidiasis
Penyebab Protozoa:
· Trichomoniasis
· Giardiasis
Penyebab Ektoparasit:
· Pedikulosis
· Kudis
GEJALA-GEJALA YANG DAPAT DILIHAT :
1. Perubahan pada kulit di sekitar kemaluan
2. Saat buang air kecil terasa sakit
3. Gatal pada alat kelamin
4. Terasa sakit pada daerah panggul ( pada wanita )
5. Meski tanpa gejala, dapat menularkan penyakit bila sudah terkena
6. Hanya dokter yang mampu menangani Penyakit Menular Sexual
AKIBAT YANG DITIMBULKAN :
1. Pada emosi: ketakutan, perasaan malu, bersalah
2. Dapat menular dari ibu kepada bayinya
3. Gangguan/ cacat pada bayi yang dikandung
4. Kemandulan pada pria dan wanita
5. Kematian
GONORE ( G.O / KENCING NANAH)
PENYEBAB:
NEISSERIA GONORRHOEAE
GEJALA:
Masa tunas 2 – 5 hari
Pada Laki-laki:
· Keluar cairan nanah kental berwarna kuning hijau dari ujung kelamin, bau
· Setelah beberapa hari keluar nanah hanya pagi hari, sedikit dan encer serta rasa nyeri berkurang.
· Sakit / nyeri pada waktu kencing, kadang-kadang disertai darah
· Gatal, panas pada ujung kelamin
· Komplikasi : Peradangan pada alat kelamin
Pada Wanita:
◦ Asimptomatis ( tidak menunjukkan gejala yang khas )/ tidak menimbulkan keluhan sama sekali
◦ Keputihan seperti nanah dan agak berbau
◦ Nyeri perut bagian bawah
◦ Komplikasi : Bartholinitis, Penyakit radang panggul ( PID ), kemandulan
PEMERIKSAAN LAB:
1. Preparat Gram, Preparat G.O
2. Kultur G.O
SIFILIS ( RAJA SINGA )
PENYEBAB:
TREPONEMA PALLIDUM
KLASIFIKASI:
Secara garis besar dikelompokkan menjadi:
1. Sifilis Kongenital (Bawaan)
2. Sifilis Akuisita (Didapat)
Berdasarkan gambaran klinis dan epidemiologi:
1. Sifilis Primer ( S I )
2. Sifilis Sekunder ( S II )
3. Sifilis Laten Dini dan Sifilis Laten Lanjut
4. Sifilis Tersier (Sifilis Benigna Lanjut)/ ( S III )
5. Sifilis Kardiovaskuler & Neurosifilis
BERDASARKAN PENYEBARANNYA SIFILIS DIBAGI MENJADI 2 TAHAP:
1. Tahap dini, sangat menular karena pada kelainan kulit dan selaput lendir dijumpai kuman. Termasuk disini adalah sifilis stadium I dan II.
2. Tahap lanjut daya tular penyakit rendah.
GEJALA KLINIK:
SIFILIS PRIMER:
· Luka di daerah kelamin luar 3 minggu setelah kontak. Luka bulat lonjong, dasar bersih, kemerahan, kulit di sekitar terang, pada perabaan keras dan tidak nyeri.
· Luka dapat ditemukan di bibir, lidah, tonsil, putting susu, jari dan anus.
· Sering disertai pembengkakan kelenjar getah bening di daerah sekitar lipatan paha.
· Dalam 3 – 6 minggu kelainan ini dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.
SIFILIS SEKUNDER:
· Setelah efek primer, 6 – 8 minggu kemudian masuk Stadium II
· Gejala panas, sakit kepala, nyeri otot/ tulang, sukar menelan dan sebagainya
· Tanda-tanda pada kulit dan selaput lendir dapat menyerupai semua penyakit kulit yang lain tetapi tidak gatal
· Terdapat pembesaran kelenjar getah bening yang menyeluruh ( limfadenitis generallisata )
· Kelainan kulit dapat menghilang tanpa pengobatan dan dapat muncul lagi tapi tidak simetris
PEMERIKSAAN LAB :
Tes Serologi untuk Sifilis :
1. VDRL ( Venereal Disease Research Laboratory )
Dikenal sebagai test standar untuk Sifilis.
Berguna untuk tes skrining dan untuk menilai hasil pengobatan. Hasil positif sekitar 4 minggu setelah infeksi.
2. TPHA ( Treponema Pallidum Hemagglutination Assay)
Untuk pemeriksaan pasien dengan gejala-gejala sifilis lanjut.
Hasil positif 3 – 4 minggu setelah infeksi.
Pada sifilis dini dengan pengobatan yang efektif, reaktivitas TPHA kadang-kadang baru menghilang beberapa tahun sesudahnya.
Pada penyakit yang tidak diobati, TPHA tetap positif dalam semua stadium karena kuman yang persisten tetap memberikan rangsangan antibodi.
LIMFOGRANULOMA VENEREUM
PENYEBAB :
CHLAMYDIA TRACHOMATIS
GEJALA :
· Masa tunas : 1 – 4 minggu
· Pada penis atau vagina muncul lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri. Lepuhan ini berubah menjadi luka terbuka yang segera membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh penderitanya.
· Beberapa minggu kemudian timbul pembengkakan kelenjar getah bening pada selangkangan.
· Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit punggung, dan infeksi rektum yang menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah.
PEMERIKSAAN LAB :
1. IgG Chlamydia
2. IgM Chlamydia
HERPES GENITALIS
PENYEBAB :
- VIRUS HERPES SIMPLEKS TIPE I DAN TIPE II
- HSV-1 umumnya menyerang bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut.
- HSV-2 menyerang bagian pinggang ke bawah
GEJALA :
· Masa tunas 3 – 7 hari atau lebih
· Pada wanita penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan penyakit
· Infeksi pertama berlangsung lebih lama dan lebih berat, kira-kira 3 minggu dan disertai gatal, rasa terbakar, demam, lemas, nyeri di sekitar mulut, tidak mau makan dan dapat ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening
◦ Gejala utamanya pada daerah kemaluan timbul vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan merah, berisi cairan jernih/ darah yang kemudian menjadi keruh, dan bila mengering menjadi krusta kehitaman. Krusta ini kemudian akan lepas dari kulit dan akan sembuh tanpa bekas luka
· Infeksi rekuren ( berulang ) dapat terjadi bila virus herpes simpleks pada ganglion yang dalam keadaan tidak aktif dengan faktor pencetus menjadi aktif dan mencapai kulit sehingga menimbulkan gejala. Faktor pencetus dapat berupa demam, infeksi, kurang tidur, hubungan sexual yang berlebihan, kelelahan, stress, gangguan emosional, menstruasi dan lain-lain.
◦ Gejala yang timbul lebih ringan, lesi bersifat lokal, unilateral, berupa lesi vesikuloulseratif dan dapat menghilang dalam waktu 5 hari
· Pada kehamilan:
◦ perlu mendapat perhatian yang serius, karena virus dapat sampai ke sirkulasi darah janin melalui plasenta (ari-ari) serta dapat menimbulkan kerusakan/ kematian pada janin/ cacat permanen
◦ Kelainan yang timbul pada bayi dapat berupa ensefalitis (radang selaput otak), mikrosefali (kepala kecil), hidrosefalus (kepala membesar berisi cairan), keratokonjungtivitis (radang di mata) atau hepatitis (radang di hati)
PEMERIKSAAN LAB :
1. IgG HSV
2. IgM HSV
KONDILOMA AKUMINATA
KUTIL KELAMIN/ PENYAKIT JENGGER AYAM/ GENITAL WARTS
PENYEBAB:
- HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)
- HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam)
- HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma leher rahim (kanker serviks)
GEJALA :
· Masa tunas dapat bervariasi antara 3 minggu – 8 bulan (rata-rata 3 bulan)
· Gambaran klinis sangat bervariasi, berupa suatu vegetasi bertangkai dengan permukaan yang berjonjot-jonjot (eksofitik) dan beberapa bergabung membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol
· Terdapat papul/ tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multiple (banyak) dengan permukaan yang mirip jengger ayam
· Jika timbul infeksi sekunder berwarna kemerahan akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dwi Murtiastutik, Dr.,SpKK(K), Buku Ajar Infeksi Menular Seksual, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya, Cet.1.- Surabaya: Airlangga University Press,2008, hal 84–100,109–125,135–157,165–180,187-195
2. Dwi Murtiastutik, Dr.,SpKK(K), Atlas HIV & AIDS dengan Kelainan Kulit, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya, Cet.1- Surabaya: Airlangga University Press,2009, hal 40–49,71-78
3. H.Hardjoeno DKK, Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik, Bagian dari Standar Pelayanan Medik, Cet.3.- Makassar : Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, 2003, hal 353–355.
Recent Posts
Label
Arsip
- Desember 2017 (48)
- Januari 2018 (6)
- April 2018 (3)
- Agustus 2018 (1)
- September 2018 (1)
- Maret 2019 (3)
Total Pengunjung
Formulir Kontak
Pengikut
Copyright ©
Blog Akper Masohi | Privacy Policy | Contact Us | Sitemap
Design by Flythemes | NewBloggerThemes.com | Blogger
0 komentar:
Posting Komentar