Senin, 18 Desember 2017
Hari gizi yang diperingati setahun sekali merupakan momentum yang tepat untuk mengevaluasi gizi dan permasalahannya baik gizi perseorangan pada diri kita sendiri ataupun gizi masyarakat secara global (berkaitan dengan pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia).
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”.
Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Sejak masa janin sampai dengan lansia manusia membutuhkan zat-zat yang berguna untuk membantu semua fungsi organ agar berjalan dengan baik,apakah itu makronutrient atau mikronutrient.Makronutrient adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak seperti Karbohidrat,Protein & Lemak serta Mikronutrient adalah zat gizi yangdiburuhkan dalam jumlah relative lebih sedikit namun tetap berperan sangat vital dalam proses metabolisme tubuh seperti Vitamin,mineral & serat
Didalam tubuh, zat-zat gizi tersebut berfungsi sebagai sumber energi atau tenaga (terutama karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangun (protein), terutama untuk tetap tumbuh dan berkembang serta untuk mengganti sel-sel yang rusak, sumber zat pengatur (vitamin dan mineral).
Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk dapat hidup sehat secara optimal.
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus mengandung semua zat gizi tersebut. Makanan sumber energi terutama adalah: nasi, jagung, sagu, ubi, roti, dan hasil olahannnya. Makanan sumber zat pembangun misalnya: ikan, telur, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan, dan makanan sumber zat pengatur terutama sayur-sayuran dan buah-buahan.
Gizi yang tepat berarti komposisi makanan harus memadai yaitu terdiri dari 50-55% karbohidrat,25 -35 % lemak,10-15% protein,vitamin,mineral,air secukupnya.
Permasalahan gizi bukan sekedar Under-nutrition saja seperti kasus underweight sampai yang ekstrim yaitu KEP/Kurang energi protein, tapi sudah bergeser kearah Over nutrition seperti Obese dengan segala konsekuensinya (seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, Dislipidemia, Jantung, Stroke dll).
Pemenuhan gizi yang salah (malnutrisi) dapat berakibat terjadinya gangguan pada organ tubuh bahkan dapat timbul penyakit tertentu. Mudah capai,pegal-pegal,gampang sariawan merupakan contoh ringan adanya unsur nutrisi yang kurang yang harus kita penuhi,contoh lain adalah defisiensi Vitamin A,Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKI),Kekurangan zat besi.Dampak negatif dari malnutrisi bukan sekedar berdampak pada fisik saja namun juga berdampak pada mental karena faktor nutrisi juga berkaitan dengan perkembangan otak.
Sebaliknya jika overnutrition maka resiko penyakit Dislipidemia, Hipertensi, Jantung,Stroke,Asam Urat,Diabetes Mellitus menjadi lebih tinggi dll. Jadi jelas bahwa faktor gizi selain berperan untuk kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh) juga berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan,perilaku, kemampuan belajar, serta produktivitas kerja.
Dengan berkembangnya ilmu kedokteran banyak produk-produk nutrisi yang seringkali digunakan sebagai kebutuhan gizi terhadap pengaruh keturunan serta daya tahan terhadap penyakit infeksi.
Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang karena mengandung kalori, lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa konsekuensi terhadap kejadian perubahan status gizi menuju gizi lebih dan obes yang secara umum disebut obesitas dan berkembangnya penyakit metabolik dan degeneratif (jantung, diabetes mellitus, kanker, dan hipertensi). Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 prevalensi obesitas nasional 19,1%. Pada umumnya perempuan (23,8%) lebih banyak menderita obesitas dibandingkan dengan pria (13,9%). Sedangkan obesitas sentral yang erat kaitannya dengan penyakit degeneratif untuk laki-laki dengan Lingkar Pinggang (LP) di atas 90 cm atau perempuan dengan LP diatas 80 cm dinyatakan sebagai obesitas sentral (WHO Asia –Pasifik, 2005). Prevalensi obesitas sentral tingkat nasional adalah 18,8%.
Berikut Tips agar kita terhindar dari penyakit akibat malnutrisi (gizi salah) :
1. Konsumsi makanan beraneka ragam, Makan makanan beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk tumbuh kembang menjadi sehat dan produktif. Makanan anekaragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.
2. Konsumsi makanan sesuai kebutuhan, Makanlah Makanan untuk memenuhi kecukupan energi. Konsumsi energi yang melebihi mengakibatkan kenaikan berat badan, energi yang berlebih disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan tubuh lain. Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan obesitas disertai berbagi gangguan kesehatan seperti penyakit hipertensi, penyakit diabetes melitus, penyakit jantung, dll. Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal. Berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui keadaan gizi dan kesehatan karena itu lakukan penimbangan berat badan secara teratur.
3. Batasi konsumsi minyak dan lemak sampai seperempat dari kecukupan energi.Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan.
Ditinjau dari kemudahan proses pencernaan, lemak terbagi 3 golongan yaitu lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang paling mudah dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh yang sulit dicerna.
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal umumnya berasal dari makanan nabati, kecuali minyak kelapa . makanan sumber asam lemak jenuh umumnya berasal dari hewan. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Namun membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner, karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
4. Konsumsi makanan rendah garam dan tinggi kalium.Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram (1 sendok teh) per hari. Konsumsi natrium yang berlebih terutama yang berasal dari garam dan sumber lain seperti produk susu dan bahan makanan yang diawetkan dengan garam merupakan pemicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi yang merupakan risiko untuk penyakit jantung.
Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.
5. Hindari minuman beralkohol. Minuman beralkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menghambat proses penyerapan zat gizi dan menghilangkan zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi yang penting bagi tubuh sehingga menyebabkan peminum alkohol dapat menderita kurang gizi. Selain itu itu juga menyebabkan penyakit gangguan hati, kerusakan saraf otak dan jaringan di dalam tubuh.
Referensi :
1.Hera Nurlita, SSiT MKes,
Subdit Bina Gizi Klinik – Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes
Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X5 kav. 4-9
Gedung Blok C Lnt 8 R-816
2.dr.Linda T.MAAS,MPH.FKM Universitas Sumatera Utara
3.WHO Study group: Diet nutrition and the prevention of chronic diseases,WHO Geneva 1990
4.Prof.Dr.A.Djaelani Sediaoetama.Ilmu Gizi
Recent Posts
Label
Arsip
- Desember 2017 (48)
- Januari 2018 (6)
- April 2018 (3)
- Agustus 2018 (1)
- September 2018 (1)
- Maret 2019 (3)
Total Pengunjung
Formulir Kontak
Pengikut
Copyright ©
Blog Akper Masohi | Privacy Policy | Contact Us | Sitemap
Design by Flythemes | NewBloggerThemes.com | Blogger
0 komentar:
Posting Komentar