- Mual
- Muntah
- Diare berair hingga berdarah
- Nyeri perut dan kram
- Demam
- Bakteriloading...Bakteri merupakan penyebab paling umum terjaidnya keracunan makanan. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan adalah E.coli, Listeria, dan Salmonella.
- ParasitKeracunan makanan yang disebabkan oleh parasit menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda dengan kontaminasi bakteri. Toksoplasma adalah parasit yang paling sering terjadi pada keracunan makanan. Toksoplasma umumnya ditemukan pada kotoran kucing. Parasit dapat hidup pada sistem pencernaan tanpa menunjukkan tanda dan gejala. Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan wanita hamil dapat beresiko mengalami efek samping yang serius jika parasit hidup pada usus.
- VirusKeracunan makanan juga dapat disebabkan oleh virus. Salah satu kontaminasi virus pada makanan yang serius adalah virus hepatitis A.
- Orang lanjut usia (lansia)Seiring dengan bertambahnya usia maka sistem kekebalan tubuh tidak merespon dengan cepat dan efektif untuk membunuh organisme yang masuk kedalam tubuh.
- Wanita yang sedang hamilSelama kehamilan, perubahan metabolisme dan sirkulasi tubuh dapat meningkatkan resiko keracunan makanan. Reaksi yang terjadi dapat lebih parah selama kehamilan.
- Bayi dan balitaSistem kekebalan tubuh pada bayi dan balita belum dapat berkembang sepenuhnya.
- Orang dengan penyakit kronisTerjadi penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh pada orang yang memiliki kondisi penyakit kronis seperti diabetes, gangguan hati atau AIDS, atau sedang melakukan kemoterapi.
- Terapi untuk penggantian cairan yang hilangCairan dan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium yang menjaga keseimbangan cairan tubuh dapat hilang saat terjadinya diare atau muntah. Pada kondisi yang diare dan muntah yang parah perlu dilakukan perawatan dirumah sakit untuk mendapatkan asupan cairan dan elektrolit melalui pembuluh darah untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi. Pada kondisi diare yang dapat dilakukan perawatan dirumah maka dapat mengkonsumsi cairan oralit untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi.
- Terapi antibiotikBerkonsultasilah pada dokter untuk mendapatkan terapi antibiotik jika keracunan makanan yang terjadi disebabkan oleh kontaminasi bakteri pada makanan. Antibiotik tidak dapat membantu mengatasi keracunan makanan yang disebabkan oleh virus.
- Terapi untuk membantu menghentikan diare atau muntahBerkonsultasilah dengan dokter atau apoteker untuk pemilihan obat yang mengatasi diare dan muntah.
- Healthline. (2017, 18 Juli). Food Poisoning. Diperoleh 20 September 2017 dari: https://www.healthline.com/health/food-poisoning#overview1
- Mayo Clinic. (2017, 15 Juli). Food Poisoning. Diperoleh 20 September 2017 dari: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-poisoning/diagnosis-treatment/treatment/txc-20337621
- WebMD. (2017). Food Poisoning : What to Know. Diperoleh 20 Sept 2017 dari: http://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/food-poisoning-causes#2
0 komentar:
Posting Komentar